Pagi Ini


Seperti biasa, pagi terasa begitu hampa.
tanpa adanya sapa, dari dia yang kucinta,
aku tahu, karena aku belajar...
meski aku belum pintar, aku sadar...
kau hanya akan jadi khayalan,
khayalan yang begitu menakjubkan,
hampir setiap hari aku melihatmu,
menikamati setiap interaksimu,
namun entahlah, aku tak pernah mampu menyapamu,
menjatuhkan pandanganku dimatamu, mustahil aku bisa,
kau terlampau istimewa, aku tak kuasa.
biarlah aku diam, terjebak dalam kekaguman.
aku senang walau hanya jadi pengagum,
setiap lekuk lesung pipimu akan jadi kata dalam puisiku,
setiap gelak tawa dan senyummu akan jadi bait dalam syairku,
setiap kata dan tingkahmu akan jadi nada dari lagu-laguku,
biarkan aku nikamati...
mengagumi dirimu dari titik terjauh dalam hidupku...

#Masih tetap Mengagumimu
Percayalah

Percayalah

Ada begitu banyak pasang mata yang lelah berteman dengan realita. Ada begitu banyak hati yang mulai berhenti berharap. Ada begitu banyak jemari yang enggan lagi berdoa. Ada begitu banyak telinga yang terlalu kenyang dengan suara-suara dari dalam ruang pikirannya sendiri, bahkan dengan janji. Ada begitu banyak kaki yang kelelahan karena mereka hanya lari di tempat, tidak menuju kemanapun. Ada begitu banyak tangan yang tak lagi mau mengulurkan bantuan, karena mereka tak mendapat ‘balasan’ yang setimpal. Ada begitu banyak air mata yang bosan jatuh dan memilih untuk jadi hati yang angkuh. Ada begitu banyak yang jenuh dengan sebuah ‘kebenaran’ . Ada begitu banyak ruang dalam hatimu yang tak lagi memiliki pintu maaf. Ada begitu banyak yang tak ingin sampai ke garis akhir, memilih pergi dan berhenti. Ada, dan mungkin kamu termasuk salah satu diantara mereka.
Sudah terlalu lama matamu tak kunjung melihat perubahan, lalu mulai menyalahkan keadaan, lalu mulai mengecilkan iman, lalu mulai meragukan Tuhan. Sudah terlalu panjang jalan yang kamu tempuh, tak ada pun kamu temui dasar untuk berharap. Hingga akhirnya hatimu mulai rapuh, kakimu pun lumpuh, tak ada lagi harapan yang masih utuh. Sudah terlalu banyak doa-doa yang kamu naikkan, namun tak sepatah katapun keluar dari mulut Tuhan sebagai jawaban. Sudah terlalu banyak yang kamu ketahui, bahkan tak jarang kamu terlihat ahli. Tapi sekedar tahu tak cukup jika kamu enggan melakukannya. Sudah terlalu lama kamu ikut dalam setiap adegan putaran waktu, namun kamu tak bisa menikmatinya. Ada hati yang tak pernah merasa cukup, ada bibir yang terlalu mudah mengeluh, ada topeng yang senantiasa kamu pakai agar tidak ada satu orangpun yang tahu isi hatimu.
Namun Tuhan tahu. Dia mengetahui sampai ke hatimu yang paling terdalam, sampai ke ruang pikirmu yang paling terpencil dan sorot matamu yang terjauh. Perjalanan ini memang berat. Banyak yang telah kamu lalui, banyak yang telah kamu tangisi. Karena itulah kamu terlalu lelah, terlalu rapuh, terlalu mudah untuk jatuh. Banyak yang tak sesuai dengan kehendakmu, banyak tanya yang mengudara kenapa harus begini, kenapa harus begitu, kenapa tidak sekarang, kenapa harus sekarang, kenapa harus aku, kenapa bukan yang lain? Lalu hati menjadi kuatir saat skenarionya tidak berjalan seperti yang kamu pikir. Lalu kamu mulai mempertanyakan Tuhan?
Kamu memang sudah melewati banyak, kamu memang lelah, kamu memang lemah. Tapi bukan berarti kamu harus putar balik dan menetap disana, bukan berarti kamu harus lari di tempat, bukan berarti kamu harus mengakhiri dan cari jalur yang lebih terlihat mudah, bukan berarti kamu harus berhenti. Tak sadarkah bahwa Tuhan telah membawamu sejauh ini bukan untuk hal yang sia-sia? Tak sadarkah bahwa di sebuah perjalanan yang panjang ini ada begitu banyak pelajaran yang sedang Dia berikan? Tak sadarkah bahwa apa yang kamu alami bukanlah suatu hal yang kebetulan? Mungkin belum bisa kamu mengerti, tapi nanti pasti. Tak sadarkah bahwa Dia penulis skenarionya?
Jangan berhenti, jangan menyerah, jangan putus asa. Setelah apa yang kamu alami, hanya Tuhan yang begitu peduli dan selalu di sisi. Saat kamu mempertanyakan keberadaan Tuhan, Dia pun ada disana, tak pernah pergi. Hanya kamu saja yang kurang percaya. Saat kamu merasa lelah, tinggal tenanglah dan beristirahatlah di dalam Dia. Maka sekalipun segalanya tidak baik, kamu akan baik-baik saja karena kamu percaya Tuhan akan membuat segalanya menjadi yang terbaik, bukan yang terbalik. Saat kamu merasa lemah, tetaplah kuat karena ada Tuhan yang menguatkan. Saat kamu merasa lemah, berhentilah mengandalkan dirimu sendiri. Andalkanlah Tuhan yang tak pernah mengecewakan. Percayalah kepada Tuhan sekalipun seisi dunia tak bisa dipercaya. Berharaplah sekalipun tidak ada dasar untuk berharap. Teruslah berdoa, sekalipun matamu tak menemukan jawaban. Lakukanlah apa yang benar di mata Tuhan, bukan yang disenangi dunia. Sekalipun hatimu terasa remuk, percayalah bahwa kamu sedang Tuhan bentuk. Sekalipun banyak perkara yang sukar, kamu diminta untuk tetap tegar.
Segalanya akan baik-baik saja. Percayalah kepada Tuhan.
Senyumanmu Kekagumanku

Senyumanmu Kekagumanku



Entah mengapa,,
Entah sejak kapan,,
Aku tak pernah menyadarinya...
Semuanya berlalu begitu saja,

Seperti telah kutemukan bahagiaku,
Bahagia yang mungkin belum pernah kumiliki sebelumnya,
Menatapmu, ah mungkin tidak...
Aku sekedar melihat senyuman mu,
Itupun dari jauh...

Bahagia,,
Entah mengapa aku merasakannya,
Saat senyummu terproyeksi dikedua bola mataku,
Rasanya Bahagia itu nyata,

Sekedar memandang tanpa berkata,
Sekedar melihat tanpa berbuat apa-apa,,
Aku bahagia...
Walau sekedar melihat,
Senyum yang begitu hangat,

Nampaknya, Kini aku tahu,
Senyumanmu jadi awal kekagumanku,
Senyumanmu yang kini selalu jadi inspirasiku,

#aku mengagumimu
Angan

Angan

Ada 2 hal yang tidak ada didunia ini...
Pertama, Tidak ada yang sempurna.
Kedua, Tidak ada yang tidak mungkin.

Aku hanya manusia yang tak sempurna, yang selalu berharap dapat memeluk bulan.
Meski aku percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin didunia ini, namun hatiku mengecil dan nyali ini pun menciut mengingat betapa jauhnya bulan. Meski begitu aku tetap percaya akan hadirnya keajaiban yang selalu diberikan oleh sang Pencipta.

Setiap langkah yang kubuat hanyalah angan, khayalan dan lamunan. Aku terjebak dalam keindahan semu yang tak berujung, hingga aku terlupa pada ragaku yang terdiam membeku. Aku ingin kembali pada ragaku, jiwaku rindu pada jasad yang membungkusku...

Kini harusnya aku tersadar dari mimpi, menyimpan angan dan khayalanku dalam kotak kecil dihatiku.
Saatnya aku melangkah dan berlari meraih bulan...
Jika bulan memang tak menginginkanku untuk datang dan memeluknya...
Aku yakin ada bintang kecil yang akan rela menyinari hati dan jiwaku... Hingga aku menemukan cahayaku sendiri...

#sangpencaribintang
@Dika_LifeLove

aku adalah pungguk
mengelam dan
menghiba
rinduku terpuruk
diabaikan bulan dan
cinta tatapan-tatapan kosong
asa yang melompong
gundah yang tercipta
keluar semua dari rasa hati dan aku berteriak
apakah aku tak ada arti
hingga tidurmu bisa nyenyak
hilangkan aku dari mimpi aku adalah pungguk
hanya bisa menatap
dan selalu berharap
cercahan cahayamu kupeluk ah.. pelukanku cuma bayangan
tak mungkin jadi nyata
karena dikau adalah bulan
sedangkan aku pungguk maya Kerinduan Bintang rasa malam mengelam bintang
tanpa bayang yang tersayang
pucuk merindu, hati kukenang
kupeluk rindu yang berdentang tertari senyum dalam hati
terkenang kisah kasih sejati
antara kau, aku, sunyi
cinta menaut penuh misteri sama kita rasakan cinta
dalam cahaya dan kalbu
walau semua cuma maya
merindu hati kala bisu sinari bintang, bulanku sayang
agar terbongkar rasa rindu
dan malam kembali terang
dalam hitam kutunggu selalu

Mengagumimu Dari Jauh

Mengagumimu Dari Jauh




Maafkan aku yang tanpa persetujuan telah mengagumimu sampai sedemikian” 
"Maafkan aku yang diam-diam menjadikamu inspirasiku tanpa kau iyakan"

kisahmu harimu ku tahu semua
tanpa kau berucap aku selami,
gerakmu guraumu kemasan raga
tanpa kau sadari aku pahami,
senyumanmu indahwajahmu
tanpa kau tahu aku nikmati,
sikapmu lembut katamu
tanpa kau mengerti aku kagumi,

Entah sekedar kagum akan sikap dan keindahanmu, atau lebih dari sekedar kagum, aku pun tak mengerti.
Sebab yang jelas kagumku pasti dan tanpa alasan yang kumengerti.

cinta memang mungkin inilah cinta
apapun lagumu aku jiwai
cinta memang mungkin inilah cinta
tanpa ku miliki, rindu terasa begitu meyesaki

bukan tak percaya diri
karna aku tahu diri
biarkanku memelukmu tanpa memelukmu
mengagumimu dari jauh dan dalam diamku

aku menjagamu tanpa didekatmu
aku menjagamu tanpa menjagamu
menyayangimu dari jauh dan dalam diamku

bukan tak percaya diri
karna aku tahu diri
biarkanku memelukmu tanpa memelukmu
mengagumimu dari jauh dan dalam diamku
aku menjagamu tanpa menjagamu
menyayangimu dari jauh dan dalam diamku

akan kupastikan kau bahagia, akan kujaga agar pipimu tak pernah berderai air mata, jika memang harus ada air mata, akan kupastikan itu adalah air mata bahagia.

tenanglah, harapku tak begitu jauh,
harapku bukan memilikimu
harapku hanya bahagiamu
Senyuman manismu,,

Karena yang harus kau tahu,
Senyumanmu adalah sumber inspirasiku
Senyumanmu adalah sumber kekagumanku
Sebab asal kau tahu... bahagiamu adalah sumber kebahagiaanku...

#untuk dia yang kukagumi
Meski tak pernah menaruh peduli,
Wanita yang selalu menginspirasi
Setiap kata yang aku tulis dari hati,

Semoga kau bahagia,
meski mungkin tak akan kumiliki
:D keep smile 

#wanita istimewa, NK
Ingin Diinginkan

Ingin Diinginkan








Hari-hari ini, beberapa daripadaku telah tampak tak kasat mata di kepunyaanmu. Di saat aku ingin menjadi satu-satunya titik yang kaupandang lekat-lekat, kenyataan menjawabnya dengan pahit yang teramat pekat. Sebab, yang ada padaku memang tidak untuk menjadi sesuatu yang menarik perhatianmu. Teriakan yang tak terdengar, atau kamu memang enggan menoleh lalu sadar. Keberadaan yang tak terlihat, atau kamu memang enggan untuk kita menjadi terlalu dekat.
Rasanya aku tak begitu berbeda dengan yang lainnya, namun mengapa tak kamu berikan aku tatapan yang sama? Harus sejauh mana aku menyentuh hatimu, agar setidaknya kamu tak buru-buru berlalu dari sisiku? Kukira mencintai lewat mimpi tak akan pernah senyata ini, kecuali padamu.
Lalu, ketika kini aku terlanjur cinta, rasa ini harus dibawa ke mana? Sementara ke hatimu saja tak kutemukan jalannya.
Kamu terlalu jauh untuk kurengkuh atau kedekatan memang tak pernah kauinginkan? Sebab berulang kali aku menunjukkan diri, namun tak sekali pun kamu menyadari bahwa aku selalu ada. Bagaimana bila rasa ini bukanlah untuk sementara? Bagaimana bila aku tak sanggup lagi untuk menunggu lebih lama? Barangkali terlalu sulit bagimu untuk menaruh peduli, sedangkan terlalu mudahnya aku untuk memberi hati.
Meski kamu memilih jalan yang tak pernah melewati pintu hatiku, ingatlah bahwa itu tak berarti aku tak menunggumu di balik pintu. Bisa jadi, di suatu waktu yang entah, kamu tersesat kemudian berteduh di berandaku. Bisa jadi, di suatu saat yang kelak, kamu menemui nyaman di hangat pelukku. Tetapi, bisa juga tidak.
Meski yang mereka lihat ialah bahwa aku selalu menerima, ingatlah, tak berarti aku tidak berusaha. Barangkali di suatu waktu yang entah, kamu akan mendengar. Barangkali di suatu titik yang entah, aku akan terlihat. Atau barangkali sebelum semuanya itu terjadi, rasa yang ada justru telanjur pergi.
Semoga di suatu hari yang entah, kamu akan tahu bahwa aku pernah sebegitunya ingin untuk diinginkan. Semoga di suatu hari yang entah, kamu akan tahu bahwa aku pernah sebegitunya ingin untuk terlihat. Semoga pada saat itu, segala sesuatunya belumlah terlambat.

Mengapa Kamu

Mengapa Kamu






Ada jatuh yang tak pernah kuduga-duga, hingga sebuah tanya muncul dalam benak; mengapa kamu? Mengapa pada seseorang yang dapat kuketahui dengan pasti, bahwa akhirnya adalah tidak mungkin? Ada rasa yang datang tanpa diundang, hingga tanpa sadar kuletakkan namamu pada urutan paling pertama dalam segala hal. Ada cinta yang sampai kini masih kusangkal. Sebab, memberi hati kepadamu tak pernah sebelumnya terpikirkan.
Barangkali, begitulah risiko jatuh cinta. Betapapun sudah berhati-hati, selalu saja ada jalannya jika memang harus terjadi. Sementara hati sebetulnya sudah lelah terjatuh sendirian, tapi Tuhan mendatangkan kamu di hadapan. Kali ini entah sebagai jawaban, entah sebagai penambah pertanyaan, entah sebagai pemberi pelajaran.
Jadi, mau dibawa ke mana hatiku yang ada dalam genggammu itu?
Haruskah aku menujumu, perjuangkan kamu lebih jauh? Atau kembali saja pada titik mula—cukup jadi pendamba?
Andai kamu mengerti, ini bukan tanpa alasan. Sebab yang kulihat hanya dia, pada tatap matamu yang paling dalam. Sebab yang kudengar hanya namanya, pada tiap nada kebahagiaan. Sementara aku, tinggal di antara ribuan pertanyaan; tentang mengapa kita kemudian dipertemukan. Sementara aku, berdiam di tengah ratusan perkiraan; tentang mengapa kepadamu, jatuhku tampak diizinkan. Jauh, sebelum cinta tampak nyata, sudah kusadari bahwa semuanya akan berakhir dengan sia-sia.
Dalam hujan perasaan yang jarang sekali melegakan, aku tersadar bahwa cinta tak ma(mp)u dipaksakan. Percuma aku berusaha dekat dengan yang lainnya, jika hatiku cuma kamu yang punya. Inginnya kamu ada dua; satu untukku, satu untuknya. Tapi kutahu, cerita ini tak mungkin tertulis begitu. Cerita ini menawarkan bahagia yang sama untuk kita semua—tapi sayangnya, bukan dari masing-masing kita.
Kamu seperti ada untuk kucintai saja, bukan untuk kumiliki. Seperti dekat yang tak terjangkau, terasa tapi tak tergenggam, ada yang seperti tiada.