Jatuh akan selesai

Saat ini aku hanya ingin terpejam.
Sembari merapal doa, siapa tahu ketika mata kembali terbuka, semua sudah terlupa.
Kali ini aku hanya ingin terdiam.
Sembari melumat pahit, siapa tahu ketika diri kembali berlari, air mata sudah mengering disapu angin.
Dan hari ini aku hanya ingin terduduk.
Sembari menyulam perih, siapa tahu ketika aku berdiri, sulamannya penuh warna yang warni.

Bukankah bumi berputar? Bukankah jalan tak selalu bersih tanpa belukar? Bukankah kita tak setiap hari berdiri dengan kekar?

Ya Allah, Tuhan yang Maha Segalanya. Yang menggenggam bumi dan seisinya.
Yang mengubah segala yang sudah terencana oleh manusia menjadi rencana-Mu.
Jatuh adalah perkara mudah bagi-Mu untuk diberikan kepada setiap hamba-Mu, namun jatuh adalah perkara sulit bagi kami yang menerimanya.

Jatuh membuat air mataku menjadi terpuisi.
Jatuh membuat tangisku menjadi tersyair.
Jatuh membuat rengekkanku menjadi tergema.
Jatuh membuatku berdoa agar hidup Kau sudahi saja.

Lapangkan hatiku, Allah.
Kuatkan aku. Terangi pikiranku. Ikhlaskan aku. Ingatkan aku bahwa jatuh tak akan berlangsung terlalu lama, bahwa seluruh airmata dan peluhku tak pernah Kau anggap gratis, bahwa badai pasti reda, bahwa sakit akan segera Kau sembuhkan, bahwa pelangi selalu Kau suguhkan walah hujan sempat menjadi penghalang.

Jika aku kembali membaca tulisan ini nanti. Setidaknya aku tahu bahwa aku pernah jatuh dan bumi masih terus berputar.

---

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »